BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam
rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan Pegawai yang efektif. Suatu organisasi, menurut Riva’I ( 2004:35) “tanpa
didukung Pegawai/Pegawai yang sesuai
baik segi kuantitatif,kualitatif, strategi dan operasionalnya ,maka organisasi/Kantor
itu tidak akan mampu mempertahankan
keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang”. Oleh
karena itu disini diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih
menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki
berbagai jabatan, fungsi, pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan .
Perencanaan Pegawai (Human Resource Planning) merupakan proses
manajemen dalam menentukan pergerakan Pegawai organisasi dari posisi yang diinginkan di masa
depan, sedangkan Pegawai adalah
seperangkat proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer Pegawai
dan manajer lini untuk menyelesaikan
masalah organisasi yang terkait dengan manusia. Tujuan dari integrasi system
adalah untuk menciptakan proses prediksi demand Pegawai yang muncul dari perencanaan strategik dan
operasional secara kuantitatif, dibandingkandengan prediksi ketersediaan yang
berasal dari program-program PEGAWAI . Oleh karena itu, perencanaan Pegawai harus disesuaikan dengan strategi tertentu
agar tujuan utama dalam memflitasi keefektifan organisasi dapat tercapai.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Perencanaan dan Pengembangan Pegawai.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan dan Pengembangan Pegawai.
3.
Manfaat Perencanaan dan Pengembangan Pegawai.
4.
Proses yang terjadi di Perencanaan dan Pengembangan Pegawai
5.
Sistem dalam Perencanaan dan Pengembangan Pegawai
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui Perencanaan dan
Pengembangan Pegawai.
2.
Untuk Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan dan Pengembangan Pegawai
3. Agar mengetahui manfaat Perencanaan dan
Pengembangan Pegawai
4.
Agar memahami Sisitem-sistem yang terjadi dalam Perencanaan dan Pengembangan Pegawai
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian perencanaan Pegawau
Berbagai pandangan mengenai definisi
perencanaan Pegawai seperti yang
dikemukakan oleh:
Ø Handoko
(1997), Perencanaan Pegawai atau
perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di
waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang
ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut.
Ø Andrew
E. Sikula
(1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan Pegawai atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
“Perencanaan Pegawai atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
Ø George
Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173).
Perencanaan PEGAWAI merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan Pegawai sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
Perencanaan PEGAWAI merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan Pegawai sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perencanaan Pegawai
Proses
perencanaan Pegawai dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Lingkungan
Eksternal
Perubahan-perubahan
lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin
diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai
pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi,
pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis
yang dihadapi Kantor .
b. kondisi sosial-politik-hukum mempunyai
implikasi pada perencanaan Pegawai melalui berbagai peraturan di bidang
personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
c. Perkembangan teknologi/komputer secara dasyat merupakan
contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak Pegawai .
d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya
yang akan mempengaruhi permintaan Pegawai organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan”
manajer akan memaksa Kantor untuk selalu
menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan Pegawai .
2.
Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai keputusan pokok
organisasional mempengaruhi permintaan Pegawai .
a. Rencana strategis Kantor adalah keputusan yang paling berpengaruh.Hal ini mengikat Kantor /Organisasi dalam
jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan,
produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah
dan kualitas Pegawai yang dibutuhkan di
waktu yang akan datang.
b.
Dalam jangka pendek, para perencana
menterjemahkan rencana-rencana strategi menjadi operasional dalam bentuk
anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti
pada kebutuhan Pegawai .
c. Begitu juga, reorganisasi atau
perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan
dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para Pegawai di masa mendatang.
3.
Faktor-faktor Persediaan Pegawai
Permintaan Pegawai dimodifikasi oleh kegiatan-kegiatan Pegawai .
Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan
kebutuhan personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend
perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
2.3 Manfaat Perencanaan PEGAWAI
Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan
beberapa manfaat baik bagi Kantor maupun
bagi Pegawai . Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
1. Kantor dapat memanfaatkan Pegawai yang ada secara lebih baik. Perencanaan Pegawai
pun perlu diawali dengan kegiatan
inventarisasi tentang Pegawai yang sudah
terdapat dalam Kantor . Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:
ü Jumlah Pegawai yang
ada
ü Berbagai kualifikasinya
ü Masa kerja masing-masing Pegawai
ü Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan
formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti
ü Bakat yang masih perlu dikembangkan
ü Minat Pegawai , terutama yang berkaitan dengan kegiatan di
luar tugas pekerjaan
2. Melalui perencanaan Pegawai yang matang, efektifitas kerja juga dapat
lebih ditingkatkan apabila Pegawai yang
ada telah sesuai dengan kebutuhan Kantor . Standard Operating Prosedure (SOP)
sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana kerja kondusif,
perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing Pegawai telah tersedia, adanya jaminan keselamatan
kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik
fungsi organisasi serta penempatan Pegawai telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
3. Produktivitas
dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan,
pelatihan yang telah diikuti oleh Pegawai . Dengan mengikutsertakan Pegawai dalam berbgai pendidikan dan pelatihan, akan
mendorong Pegawai untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan
kemampuan dan keterampilan Pegawai yang
diikuti dengan peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara
lebih professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan
kepentingan Kantor .
4. Perencanaan
Pegawai berkaitan dengan penentuan
kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya
untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru
kelak.
5. Salah satu segi
manajemen Pegawai yang dewasa ini
dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan
tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi Kantor ,
terutama Kantor yang memiliki Pegawai yang banyak dengan cabang yang tersebar di
berbagai tempat (baik dalam negeri maupun di luar negeri). Dengan adanya
informasi ini akan memudahkan manajemen melakukan perencanaan Pegawai (Human Resources Information) yang berbasis
pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan
di era perubahan yang serba cepat.
6. Seperti telah
dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan termasuk
perencanaan Pegawai adalah penelitian.
7. Rencana Pegawai merupakan dasar bagi penyusunan program kerja
bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam Kantor . Salah satu
aspek program kerja tersebut adalah pengadaan Pegawai baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah
ada demi peningkatan kemampuan Kantor mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Tanpa
perencanaan Pegawai , sukar menyusun program kerja yang realistik.
8. Mengetahui
pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk mencari calon-calon Pegawai
yang potensial untuk diterima
(recruiting) dalam Kantor . Dengan adanya data perencanaan Pegawai di samping mempermudah mencari calon yang
cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu Kantor lain yang memerlukan Pegawai .
9. Acuan
dalam menyusun program pengembangan Pegawai .
Perencanaan Pegawai dapat dijadikan sebagi salah satu sumbangan
acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain. Dengan adanya data yang
lengkap tentang potensi Pegawai akan
lebih mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang dan lebih dapat
dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui manfaat
dari perencanaan Pegawai dalam suatu Kantor
sebagai sesuatu yang sangat penting,
demi kelancaran dan tercapainya tujuan dari Kantor .
2.4. Proses Dalam Perencanaan Pegawai
Perencanaan
Pegawai merupakan proses analisis dan identifikasi
tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi
tersebut dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan
Perencanaan Pegawai
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan Pegawai (Pegawai ), yaitu:
o Kepentingan Individu.
o Kepentingan Organisasi.
o Kepentingan Nasional.
2. Komponen-komponen
Perencanaan PEGAWAI
Terdapat beberapa komponen yang
perlu diperhatikan dalam perencanaan PEGAWAI , yaitu:
Ø Tujuan
Perencanaan
PEGAWAI harus mempunyai tujuan yang
berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan
perencanaan PEGAWAI adalah menghubungkan
PEGAWAI yang ada untuk kebutuhan Kantor pada masa yang akan datang untuk menghindari
mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Ø Perencanaan Organisasi
Perencanaan
Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan Kantor untuk mengadakan perubahan yang positif bagi
perkembangan organisasi..
Melalui
rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan
perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Ø Syarat – syarat perencanaan PEGAWAI
a. Harus
mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
b. Harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang Pegawai .
c. Harus
mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi
persediaan Pegawai .
d. Harus
mampu membaca situasi Pegawai masa kini
dan masa mendatang.
e. Mampu
memperkirakan peningkatan Pegawai dan
teknologi masa depan.
3.Proses Perencanaan Pegawai
Strategi PEGAWAI
adalah alat yang digunakan untuk
membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan pegawai
. Strategi pegawai ini memberikan arah
secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan PEGAWAI akan dikembangkan dan dikelola.
Adapun proses perencanaan tersebut adalah:
v Prosedur
perencanaan Pegawai
v Menetapkan
secara jelas kualitas dan kuantitas pegawai yang dibutuhkan.
v Mengumpulkan
data dan informasi tentang Pegawai .
v Mengelompokkan
data dan informasi serta menganalisisnya.
v Menetapkan
beberapa alternative.
v Memilih
yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
v Menginformasikan
rencana kepada para Pegawai untuk
direalisasikan.
Metode Perencanaan Pegawai ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode
ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan Pegawai hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi,
dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana Pegawai semacam ini
risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak
sesuai dengan kebutuhan Kantor . Akibatnya timbul mismanajemen dan pemborosan
yang merugikan Kantor .
Metode ilmiah diartikan bahwa Perencanaan Pegawai dilakukan berdasarkan atas
hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari
perencananya. Rencana Pegawai semacam ini risikonya relative kecil karena
segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
4. Pengevaluasian
Rencana Pegawai
Jika perencanaan Pegawai dilakukan dengan baik, akan diperoleh
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
·
Manajemen
puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi Pegawai atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.
·
Biaya
Pegawai menjadi lebih kecil karena
manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang
dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
·
Adanya
kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas
didalam rencana masa yang akan datang. Pengembangan para manajer dapat
dilaksanakan dengan lebih baik.
5. Kendala-kendala Perencanaan Pegawai
1) Standar
kemampuan Pegawai
Standar kemampuan Pegawai yang pasti belum ada, akibatnya informasi
kemampuan Pegawai hanya berdasarkan
ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi
kendala yang serius dalam Perencanaan Pegawai untuk menghitung potensi Pegawai secara pasti.
2) Manusia
(Pegawai ) Mahluk Hidup
Manusia sebagai mahluk hidup tidak
dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala Perencanaan Pegawai , karena itu sulit
memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang
mau melepaskan kemampuannya.
3) Situasi
Pegawai
Persediaan, mutu, dan penyebaran
penduduk yang kurang mendukung kebutuhan Pegawai Kantor . Hal ini menjadi kendala proses Perencanaan Pegawai yang baik dan benar.
2.5
Sistem Perencanaan Pegawai
Ada 4 kegiatan yang saling
berhubungan dalam sistem perencanaan Pegawai
1. Inventarisasi
persediaan Pegawai
Pencatatan atau pendataan jumlah Pegawai
yang ada dalam melaksanakan tugas di
Suatu Organisasai, atau dengan kata lain pencatatan atau pengumpulan data
tentang kegiatan, hasil yg dicapai, pendapat umum, sekarang atau yang sedang
terjadi.
2. Forecast Pegawai / peramalan Pegawai
Peramalan Pegawai berguna untuk memprediksi permintaan Pegawai
dimasa datang. Metode peramalan
ketersediaan /penawaran tenaga kerja (supply) dari sumber eksternal terdiri
atas:
a) Perencanaan rekrutmen dan seleksi
b) Pasar tenaga kerja
Memprediksi permintaan tenaga kerja
(demand) mendatang lebih rumit dan subjektif daripada memprediksi ketersediaan
tenaga kerja (supply), karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja (Simamora, 1997:176)
terdiri atas:
· Perubahan
lingkungan eksternal
· Perubahan kondisi
organisasi
· Perubahan kondisi
tenaga kerja
3. Penyusunan rencana Pegawai
Penyusunan rencana Pegawai dapat diartikan sebagai suatu proses
menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan,
pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi
dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah Pegawai, penempatan Pegawai
yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.
4. Pengawasan dan
Evaluasi
Pengawasan dan Evaluasi Pegawai dapat berupa apa saja tentang manusia dalam
organisasi. Pengawasan dan evaluasi Pegawai merupakan fungsi yang harus dilakukan oleh
setiap pemimpin terhadap anak buahnya. Dengan demikian, fungsi manajemen Pegawai
ini sama pentingnya dengan perencanaan
dan pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan langkah lanjut dari perencanaan, tetapi
sesudah dilaksanakan menyusul kedua fungsi ini karena pengendalian dan
pengawasanlah yang dapat menyatakan apakah pelaksanaan sudah berhasil sesuai
dengan yang direncanakan
B. Pengertian Pengembangan Pegawai
Pengertian pengembangan Pegawai adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis teoritis, konseptual dan moral Pegawai sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan
melalui pendidikan dan pelatihan.. Pendidikan bertujuan meningkatkan keahlian
teoritis, konsep dan moral sedangkan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan Pegawai (Malayu Hasibuan,2005)
Sedangkan menurut Andrew sikula dalam personel
Administration and human resources management mengatakan pengembangan mengacu
pada masalah staf dan personal adalah suatu proses pendidikan jangka panjang
menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisir dengan mana manajer
belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum sedangkan
pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan
prosedur yang sistematik dan terorganisir sehingga Pegawai oprasional belajar pengetahuan teknik
pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.
Pegawai baru biasanya
telah memiliki pendidikan dan latihan dasar yang diperlukan. Hal itu mereka
dapat dari suatu sistem pendidikan dan pengalaman yang berbuah kemampuan dan
kecakapan tertentu. Manajer harus memulai dengan kondisi yang sekarang untuk
membuat Pegawai lebih produktif. Latihan
dan pengembangan Pegawai bertujuan untuk
memperbaiki efektifitas kerja untuk mencapai tujuan. Latihan digunakan untuk
memperbaiki penguasaan ketrampilan – ketrampilan dan teknik peleksanaan pekerjaan
tertentu. Pengembangan meliputi peningkatan kemampuan, sikap dan sifat
kepribadian. Pengembangan dapat terjadi secara formal atau
informal.Pengembangan
Pegawai sangat
dibutuhkan bagi individu atau organisasi. Akibat dari pertumbuhan dan
perkembangan organisasi adalah organisasi harus mengeluarkan biaya pengembangan
Pegawai nya, dan juga ‘harga’ yang harus dibayar karena pemborosan, pekerjaan
yang buruk, keluhan dan rotasi Pegawai .Hasil dari pengembangan adalah
meningkatka kepuasan kerja Pegawai , Pegawai menjadi lebih percaya diri, dan juga memberi
nilai tambah bagi masyarakat dan rekan kerja. Manusia seharusnya tidak boleh
berhenti belajar karena belajar adalah suatu proses seumur hidup. Maka,
pengembangan Pegawai harus dinamis dan
berkesinambungan.
Tujuan
Pengembangan Pegawai
Tujuan diselenggarakan pengembangan kerja / Pegawai menurut (Simamora:2006:276) diaeahkan untuk
membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Adapun tujuan-tujuannya sebagai
berikut:
1. Memperbaiki kinerja Pegawai -Pegawai nya yang
bekerja secara tidak memuaskan karena kekurangan keterampilan merupakan calon
utama pelatihan, kendatipun tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja yang
efektif, progaram pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah dalam
meminimalkan masalah ini.
2. Memuktahirkan keahlian para Pegawai sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui
pelatihan, pelatih memastikan bahwa Pegawai dapat megaplikasikan teknologi baru secara
efektif. Perubahan teknologi pada gilirannya, berarti bahwa pekerjaan
senantiasa berubah dan keahlian serta kemampuan Pegawai haruslah dimuktahirkan melalui pelatihan,
sehingga kemajuan teknologi dapat diintgrasikan dalam organisasi secara sukses.
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi Pegawai baru agar kompoten dalam pekerjaan. Seorang
karywan baru acap kali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutukan
untuk menjadi ”job comotent” yaitu mencapai output dan standar mutu yang
diharapkan.
4. Membantu memecahkan masalah orperasional. Para
manejer harus mencapai tujuan mereka dengan kelangkaan dan kelimpahan suber
daya: kelangkaan sumberdaya finansial dan sumberdaya teknologis manusia (human
tecnilogical resourse), dan kelimpahan masalah keuangan, manusia dan
teknologis.
5.
Mempersiapkan Pegawai untuk promosi satu
cara untuk menarik, menahan, dan memotivasi Pegawai adalah melalui program pengembangan karir yang
sistematis. Pengembangan kemampuan promosional Pegawai konsisten dengan kebijakan sumberdaya manusia
untuk promosi dari dalam: pelatihan adalah unsur kunci dalam sistem
pengembangan karir. Dengan secara berkesinambungan mengembangkan dan
mempromosikan semberdaya manusianya melalui pelatihan, manejer dapat menikmati Pegawai
yang berbobot, termotivasi dan
memuaskan.
6.
Mengorientasikan Pegawai terhadap
organisasi, karena alasan inilah, beberapa penyelenggara orientasi melakukan
upaya bersama dengan tujuan mengorientasikan para Pegawai baru terhadap organisasi dan bekerja secara
benar.
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi.
Misalnya sebagian besar manejer adalah berorientasi pencapaian dan membutuhkan
tantangan baru dipekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan dapat memainkan peran
ganda dengan menyediakan aktivitas-aktivitas yang menghasilkan efektifitas
organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi semua
Pegawai .
Tujuan
lain dari pengembangan Pegawai adalah
menyangkut beberapa hal, diantaranya
a.
Produktifitas kerja
Dengan pengembangan, produktifitas
kerja Pegawai akan meningkat, kualitas
dan kualitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill dan
managerial skill Pegawai yang emakin
membaik.
b.
Efesien
Pengembangan Pegawai bertujuan untuk meningkatkan efesiensi tenaga,
waktu, bahan baku dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang ,
biaya produksi relative mengecil sehingga dayasaing Kantor semakin besar.
c.
Mengurangi kerusakan
Pengembangan
Pegawai juga bertujuan untuk mengurangi
kerusakan barang, produksi dan mesin-mesin karena Pegawai semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan
pekerjaannya.
d.
Mengurangi kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk
mengurangi tingkat kecelakaan Pegawai , sehingga jumlah biaya pengobatan
yang dikeluarkan Kantor berkurang.
e.
Meningkatkan service
Pengembangan akan meningkatkan
kualitas layanan yang lebih baik dari Pegawai kepada nasabah Kantor , karena pemberian
pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekan-rekan
Kantor yang bersangkutan.
f.
Moral
Dengan pengembangan, moral Pegawai akan lebih baik karena keahlian dan
keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
g.
Karir
Dengan pengembangan, kesempatan
untuk meningkatkan karir Pegawai semakin
besar, karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi
ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
h.
Konseptual
Dengan pengembangan, manajer semakin
cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik karena
technical skill, human skill dan managerial skill-nya lebih baik.
i.
Leadership
Dengan pengembangan kepemimpinan
seoran manajer akan lebih baik, human relation-nya lebih luwes, motivasinya terarah
sehingga pembinaan kerja sama vertical dan horizontal semakin harmonis.
j.
Incentives
Pengembangan juga dimaksudkan untuk
meningkatkan insentif, fee, maupun benefit yang didasarkan pada prestasi kerja
para Pegawai .
k.
Consumer satisfaction
Pengembangan para Pegawai akan searah dengan pengembangan kualitas
produk, dan layanan sehingga tentunya akan berkaitan dengan kepuasan konsumen.
C. Metode-Metode
Pelatihan dan Pengembangan
Metode – Metode Latihan dan
Pengembangan Pada umumnya Pegawai dikembangkan dengan konsep ‘on the job’ dan
‘off the job’.•Metoda ‘on the job’ (yang biasa digunakan)
1. Coaching (atasan memberi arahan pada
bawahan dalam pekerjaan rutin mereka)
2. Planned progression (pemindahan Pegawai
dalam saluran yang ditentukan melalui
tingkatan organisasi yang berbeda)
3. Rotasi jabatan ( pemindahan Pegawai melalui jabatan – jabatan yang bervariasi)
4. Penugasan sementara (bawahan
ditetapkan pada posisi manajemen tertentu dengan jangka waktu yang ditetapkan)
5. Sistem
penilaian prestasi formal
Banyak Kantor
besar memperoleh manfaat dengan program
pengembangan ‘on the job’. Adapun pengembangan ‘off the job’ dilakukan dengan
cara:
1. Program – program pengembangan
ekslusif (para manajer berpartisipasi dalam program yang dibuka untuk umum
melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metode pengajaran lainnya)
2. Latihan laboratorium (seseorang
belajar menjadi lebih sensitive terhadap orang lain, lingkungan, dsb.)
3 Pengembangan organisasi (mengutamakan
tentang perubahan, pertumbuhan dan pengembangan total organisasi)
D. Sasaran Pengembangan
Pegawai
a.
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan
(technical skill)
b.
Meningkatkan keahlian dan kecakapan memimpin serta mengambil keputusan atau
disebut juga managerial skills dan conceptual skills.
E. Cara dalam
Pengembangan Pegawai
Pengembangan Pegawai dapat dilakukan
melalui orientasi, pelatihan, dan pendidikan. Pada hakikatnya yang ditujukan
untuk menyesuaikan persyaratan atau kualifikasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaannya ( sekarang atau pada masa mendatang ) dengan
kualifikasi yang dimiliki Pegawai sekarang.
Orientasi
Orientasi dapat hanya berupa pengenalan sederhana dengan Pegawai lama, atau dapat merupakan proses panjang,
yang meliputi pemberian informasi mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan
personalia ( kondisi kerja, upah, dan jaminan social ) prosedur kerja, gambaran
umum/sejarah, sifat Kantor , dan manfaat-manfaat yang diperoleh Pegawai baru.Dengan kata lain, tahap orientasi
merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawa baru dengan
organisasi.Proses ini penting karena pekerjaan baru terasa sulit dan dapat
menyebabkan frustasi bagi Pegawai .Proses orientasi perlu dilakukan dengan
hati-hati dan bijaksana.
Pelatihan
Suatu usaha untuk meningkatkan keterampilan Pegawai untuk melakukan pekerjaan tertentu.Pelatihan
diberikan kepada Pegawai yang baru
diterima guna memperkenalkan tugas yang akan dikerjakan, kewajiban didalam
melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
Pendidikan
Suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan atau pemahaman tentang suatu
pekerjaan.Konsep ini biasa dikenal sebagai pengembangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan Pegawai atau perencanaan tenaga kerja merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan
bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
tersebut.Perencanaan
Pegawai (Human Resource Planning)
merupakan salah satu fungsi dalam Manajemen Pegawai yang mengorientasi pada bagaimana menyusun
langkah-langkah strategi menyiapkan Pegawai (Pegawai/Pegawai ) dalam suatu organisasi
secara tepat dalam jumlah dan kualitas yang diperlukan. Perencanaan Pegawai sebagai proses manajemen dalam menentukan
pergerakan Pegawai organisasi dari
posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan dengan
menggunakan data sebagai pedoman perencanaan di masa depan .
Dalam pelaksanaannya, perencanaan Pegawai harus disesuaikan dengan strategi tertentu.
Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengan
kenyataan dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai.
Perencanaan Pegawai harus diintegrasikan
dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi.
Pengembangan
Pegawai dapat memperbaiki kinerja Pegawai
-Pegawai nya yang bekerja secara tidak memuaskan karena kekurangan
keterampilan.. Memuktahirkan keahlian para Pegawai sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui
pelatihan, pelatih memastikan bahwa Pegawai dapat megaplikasikan teknologi baru secara
efektif. Perubahan teknologi pada gilirannya, berarti bahwa pekerjaan
senantiasa berubah dan keahlian serta kemampuan Pegawai haruslah dimuktahirkan melalui pelatihan,
sehingga kemajuan teknologi dapat diintgrasikan dalam organisasi secara sukses.
Mengurangi
waktu pembelajaran bagi Pegawai baru
agar kompoten dalam pekerjaan. Seorang karyawan baru acap kali tidak menguasai
keahlian dan kemampuan yang dibutukan untuk menjadi ”job comotent” yaitu
mencapai output dan standar mutu yang diharapkan.
Membantu
memecahkan masalah orperasional. Para manejer harus mencapai tujuan mereka
dengan kelangkaan dan kelimpahan suber daya: kelangkaan sumberdaya finansial
dan sumberdaya teknologis manusia (human tecnilogical resourse), dan kelimpahan
masalah keuangan, manusia dan teknologis. Mempersiapkan Pegawai untuk promosi satu cara untuk menarik,
menahan, dan memotivasi Pegawai adalah
melalui program pengembangan karir yang sistematis. Pengembangan kemampuan
promosional Pegawai konsisten dengan
kebijakan sumberdaya manusia untuk promosi dari dalam: pelatihan adalah unsur
kunci dalam sistem pengembangan karir. Dengan secara berkesinambungan
mengembangkan dan mempromosikan semberdaya manusianya melalui pelatihan,
manejer dapat menikmati Pegawai yang
berbobot, termotivasi dan memuaskan.
Mengorientasikan
Pegawai terhadap organisasi, karena
alasan inilah, beberapa penyelenggara orientasi melakukan upaya bersama dengan tujuan
mengorientasikan para Pegawai baru
terhadap organisasi dan bekerja secara benar.
Memenuhi kebutuhan pertumbuhan
pribadi. Misalnya sebagian besar manejer adalah berorientasi pencapaian dan
membutuhkan tantangan baru dipekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan dapat
memainkan peran ganda dengan menyediakan aktivitas-aktivitas yang menghasilkan
efektifitas organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan
pribadi bagi semua Pegawai .
B. Saran
Hal Yang paling penting di dalam suatu Kantor adalah Perencanaan Pegawai , sehingga hal yang
harus dan penting untuk diperhatikan adalah Perencanaan Pegawai . Perencanaan Pegawai
yang baik akan menentukan tingkat
kemapanan suatu Kantor . Pegawai yang
saat ini tersedia bisa di daya gunakan secara baik sehingga meningkatkan
kualitas Kantor .begitu juga dengan Visi dan misi Pegawai harus sejalan dengan visi dan misi Kantor .Kantor
harus bisa melakukan pengadaan Pegawai secara ekonomis. Pengembangan Pegawai dapat dilakukan melalui orientasi, pelatihan,
dan pendidikan. Pada hakikatnya yang ditujukan untuk menyesuaikan persyaratan
atau kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya ( sekarang
atau pada masa mendatang ) dengan kualifikasi yang dimiliki Pegawai sekarang.
Daftar Pustaka
Yustika Ahmad Erani, 2007,
Perekonomian Indonesia, FE UNIBRAW, Malang.
Nursanti, T.Desy, 2002, Strategi
Terintegrasi Dalam Perencanaan PEGAWAI ,
dalam Usmara, A (ed), Paradigma Baru Manajemen Pegawai , Yogyakarta, Amara books.
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=95a84a6786a0889bd3
b07636d5426d84&jenis=1679091c5a880faf6fb5e6087eb1b2dc
http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=84308
1 comment:
artikelnya bagus kak, Ilmu Teknik Industri Kunjungi Kami
http://indonugraha.blogspot.co.id/
Post a Comment